MATA PERISTIWA–NET | BANDA ACEH —
Upaya pencarian korban banjir besar yang melanda sejumlah wilayah Aceh memasuki babak baru. Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) resmi mendatangkan tim ahli dari China untuk mempercepat penemuan jenazah yang masih tertimbun lumpur tebal di kawasan paling terdampak.
Tim yang terdiri dari lima relawan spesialis pencarian jenazah itu tiba di Banda Aceh pada Sabtu malam. Mereka membawa perangkat deteksi khusus yang mampu membaca keberadaan mayat di bawah lumpur berlapis—peralatan yang selama ini tidak dimiliki tim penyelamat lokal.
Menurut laporan lapangan, sejumlah titik di Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang masih tertutup lumpur dengan kedalaman mencapai sepinggang orang dewasa. Banyak lokasi tidak bisa dievakuasi secara manual karena material lumpur bercampur kayu, puing bangunan, dan potongan pepohonan.
Gubernur Mualem mengatakan pihaknya membutuhkan teknologi tambahan karena banyak desa kini “tinggal nama” setelah tersapu banjir bandang dan longsor. Rumah-rumah hilang, jembatan hanyut, dan beberapa jalan penghubung terputus total.
Kami harus menemukan seluruh korban. Keluarga mereka menunggu kabar. Kehadiran tim dari China ini untuk mempercepat proses itu,” tegas Mualem dalam keterangannya.
Hingga kini, aparat gabungan TNI–Polri, Basarnas, relawan lokal, dan masyarakat masih berjibaku di medan berat. Evakuasi sering terhenti karena kondisi lumpur yang terus bergerak dan curah hujan yang masih tinggi.
Di banyak titik, aroma jenazah mulai tercium, namun tim tidak dapat melakukan penggalian cepat tanpa alat khusus karena khawatir menimbulkan runtuhan lumpur baru.
Tim ahli China dijadwalkan langsung bergerak menuju zona paling kritis begitu koordinasi dengan posko utama selesai. Mereka akan memetakan potensi lokasi korban berdasarkan pembacaan sensor khusus dan memandu proses pengangkatan jenazah.
Sementara itu, distribusi logistik, air bersih, dan tenda darurat ke wilayah terisolir masih terus diupayakan. Pemerintah Aceh menegaskan operasi pencarian akan tetap dilaksanakan tanpa batas waktu hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
