Mata Peristiwa – Net
Bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat meninggalkan duka mendalam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data terbaru, menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini meningkat menjadi 174 jiwa, sementara puluhan lainnya masih dalam proses pencarian.
Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan bahwa Provinsi Sumatera Utara menjadi daerah dengan jumlah korban jiwa terbesar, yakni sebanyak 116 orang. Data tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota terdampak sebagai berikut:
Sebaran Korban Meninggal di Sumut
• Tapanuli Utara: 11 orang
• Tapanuli Tengah: 51 orang
• Tapanuli Selatan: 32 orang
• Kota Sibolga: 17 orang
• Humbang Hasundutan: 6 orang
• Kota Padang Sidempuan: 1 orang
• Pakpak Barat: 2 orang
Lebih lanjut dikabarkan bahwa 42 orang masih dinyatakan hilang, diduga tertimbun longsor ataupun terbawa arus banjir. Tim gabungan BNPB, Basarnas, TNI–Polri, serta relawan lokal terus melakukan upaya pencarian dan evakuasi di lapangan. Namun medan yang sulit serta cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama dalam proses penanganan bencana.
“Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 orang dan 42 masih dalam pencarian. Data ini akan terus berkembang karena beberapa titik terdampak belum bisa dijangkau. Di lokasi longsor kami mengindikasikan masih adanya korban,” ungkap Suharyanto.
Selain menyisir lokasi terdampak, petugas juga tengah berupaya membuka akses jalan yang tertutup material longsor agar logistik bantuan dapat didistribusikan lebih cepat. Warga yang terdampak banjir dilaporkan telah dievakuasi ke beberapa titik pengungsian sementara.
Pemerintah menghimbau masyarakat di wilayah rawan banjir dan longsor untuk tetap siaga terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
