Mata peristiwa-net - Aceh Tamiang — Banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang menyebabkan salah satu lembaga pemasyarakatan di wilayah tersebut terendam hingga setinggi atap bangunan. Situasi ekstrem itu memaksa petugas lapas mengambil langkah darurat dengan melepaskan para warga binaan demi keselamatan mereka.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena kondisi lapas benar-benar tidak memungkinkan untuk menahan para warga binaan di dalam ruang sel.
Menurutnya, air naik sangat cepat hingga menyisakan risiko besar bagi keselamatan warga binaan maupun petugas. “Karena air sudah mencapai atap, warga binaan harus dikeluarkan dengan alasan kemanusiaan,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Hingga saat ini, proses pendataan ulang terhadap para warga binaan masih berlangsung. Sebagian di antaranya belum kembali dan tengah dalam pencarian. Petugas lapas bersama aparat keamanan setempat berupaya memastikan keberadaan mereka satu per satu setelah situasi di lapangan mulai membaik.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan juga telah menurunkan tim untuk memeriksa dampak kerusakan fasilitas, termasuk keselamatan pegawai serta kondisi operasional lapas usai banjir surut. Pemerintah memastikan bahwa seluruh prosedur penanganan darurat telah dijalankan sesuai standar.
Banjir besar yang merendam Aceh Tamiang ini juga berdampak pada pemukiman warga serta fasilitas publik lainnya. Pemerintah daerah bersama instansi terkait masih melakukan penanganan lanjutan, termasuk evakuasi serta distribusi bantuan.