Sumedang – 17 November 2025
Proyek jalan hotmix di Dusun Cikoneng RT 01 RW 02, Desa Cikoneng Kecamatan Ganeas, memantik kemarahan warga. Baru hitungan hari selesai dihampar, hotmix sudah rontok, ngelupas, retak, bahkan memperlihatkan tanah dasar—seolah proyek bernilai Rp83 juta ini digarap tanpa standar.
Tim liputan yang turun langsung ke lokasi menemukan kondisi lebih buruk dari informasi laporan warga: ketebalan minim, pemadatan diduga asal-asalan, permukaan tidak seragam, dan sebagian material bisa tercabut hanya diinjak kaki.
Warga tak lagi menahan kekesalan:
“Dilintasan motor wae geus ruksak. Ieu mah lain hotmix, ieu mah asal hampar, ngejar target wungkul!”
Kepala Desa: Tanggung Jawab Teknis Ada di CV
Kepala Desa Cikoneng, Nono, saat dimintai klarifikasi menyatakan:
“Teknis sareng kualitas mah tanggung jawab CV. Abdi atos miwarang direreskeun.”
Nono juga meminta tim untuk langsung menghubungi pemilik CV Annur.
CV Annur Bungkam Soal Teknis
Dikonfirmasi melalui WhatsApp, perwakilan CV Annur, Iip, hanya menjawab singkat:
“Sudah koordinasi dengan pihak desa.”
Namun saat ditanya detail teknis soal pemadatan, ketebalan, dan kualitas hotmix—tidak ada jawaban lanjutan.
Sikap ini membuat warga makin curiga bahwa proyek diduga digarap seadanya.
Warga Menuntut Bukti, Bukan Alasan
Mereka mendesak CV Annur untuk:
Membuka standar pengerjaan secara terbuka
Menunjukkan ketebalan dan kualitas di lapangan
Melakukan perbaikan total, bukan tambal-tambalan
Transparan mengenai metode kerja
Pernyataan warga menutup tajam:
“Mun bener nurutkeun standar, tunjukkeun! Mun henteu, perbaikan teh wajib!”
Kasus ini jadi peringatan keras:
Uang rakyat bukan untuk proyek asal jadi.
Setiap pekerjaan kini diawasi publik.
* Red


