Banjir di Sumatra Bukan Takdir Alam, Melainkan Kejahatan Ekologis – PWOD*



Mataperistiwa.net || Sumatera, 15 Desember 2025 - Pulau Sumatra kembali dilanda banjir besar yang menenggelamkan sejumlah wilayah. PWOD menilai bencana ini bukan semata‑mata fenomena alam, melainkan akibat pembabatan hutan secara sistematis sejak tahun 2000 dan kegagalan tata kelola dana penanggulangan bencana yang mencapai triliunan rupiah.


*Pernyataan Ketua Umum PWOD*

Ketua Umum DPP PWOD, Feri Rusdiono, SH, menyatakan, “Sumatra sedang dibunuh secara perlahan oleh kebijakan yang mengorbankan hutan demi kepentingan ekonomi segelintir pihak. Ini bukan bencana alam, melainkan kejahatan ekologis.”


Menurut PWOD, sejak dua dekade terakhir jutaan hektare hutan Sumatra hilang karena ekspansi perkebunan, pertambangan, dan pembalakan liar. Akibatnya, daerah resapan air menghilang, sungai meluap, dan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal setiap musim hujan.


*Dana Bencana yang “Raib”*

Anggaran penanggulangan bencana yang mencapai triliunan rupiah tiap tahun tidak dirasakan secara langsung oleh korban. Bantuan sering terlambat, jumlahnya minim, dan distribusinya tidak transparan. “Uang bencana itu milik rakyat. Jika rakyat kebanjiran dan kelaparan, lalu uangnya ke mana?” tanya Feri.


*Tuntutannya*

PWOD mendesak Pemerintah Pusat di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk:

- Melakukan audit nasional seluruh izin kehutanan dan perkebunan di Sumatra sejak 2000, serta mencabut izin yang terbukti merusak lingkungan.

- Membuka data penggunaan dana bencana secara total dan real‑time.

- Membentuk Satgas Nasional Anti‑Kejahatan Lingkungan dengan kewenangan penuh untuk menindak mafia kayu dan aktor intelektual.


*Penutup*

PWOD menegaskan akan terus mengawal isu ini secara kritis dan independen. “Jika negara tidak berani tegas sekarang, banjir, longsor, dan kehancuran ekologis akan menjadi warisan paling memalukan bagi generasi berikutnya,” pungkas Feri Rusdiono.


*Tentang PWOD*

Perkumpulan Wartawan Online Dwipantara (PWOD) adalah jaringan jurnalis digital yang berfokus pada investigasi lingkungan, pemerintahan, dan hak‑hak publik di Indonesia. PWOD berkomitmen menyuarakan fakta tanpa tekanan politik atau kepentingan komersial.


(Toni - Feri Rusdiono)

Lebih baru Lebih lama