Hong Kong / Paris — Mata Peristiwa-Net
Dua kejadian besar mencuri perhatian dunia hari ini: kebakaran mengerikan yang menelan puluhan korban di Hong Kong, serta kebijakan pertahanan baru Prancis yang menyasar generasi muda.
Kebakaran Mematikan di Hong Kong: Jumlah Korban Tembus 83 Orang. Tragedi melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Tai Po District, Hong Kong, ketika kebakaran besar menjalar cepat melalui gedung yang tengah dalam proses renovasi. Data terbaru dari otoritas setempat mengonfirmasi 83 korban jiwa, menjadikannya salah satu kebakaran paling fatal dalam sejarah modern kota tersebut.
Api diduga menyebar dengan cepat karena struktur perancah bambu dan penutup plastik yang melingkupi bangunan. Banyak penghuni terjebak karena akses keluar terhalang runtuhan dan asap pekat.
Tim penyelamat masih melakukan pencarian, sementara pemerintah menyiapkan bantuan keuangan, akomodasi darurat, dan memerintahkan audit menyeluruh atas proyek renovasi gedung bertingkat di seluruh kota.
Prancis Gerakkan Program Militer Sukarela untuk Pemuda 18–19 Tahun Di benua Eropa, Presiden Emmanuel Macron mengumumkan program baru layanan militer sukarela bagi warga berusia 18–19 tahun. Program ini berlangsung 10 bulan, terdiri dari pelatihan dasar dan masa penugasan aktif di unit-unit militer dalam negeri.
Langkah ini hadir di tengah meningkatnya ancaman keamanan global. Pemerintah Prancis menargetkan ribuan peserta di fase awal dan membuka peluang ekspansi besar jika situasi geopolitik menuntut.
Program ini bukan kebijakan wajib militer, tetapi bagian dari strategi memperkuat cadangan nasional dengan partisipasi generasi muda.
Kebakaran Hong Kong menyoroti lemahnya pengawasan pada proyek renovasi skala besar di kawasan padat penduduk.
Kebijakan pertahanan Prancis menegaskan pergeseran strategi Eropa dalam memperkuat kapasitas militer tanpa menimbulkan resistensi publik.
Dua isu berbeda ini menunjukkan perubahan dinamika global: keselamatan publik di kota-kota besar, dan kesiapan pertahanan di kawasan yang terus bergejolak.
